Mama adalah sosok seorang ibu sekaligus
sahabat dalam hidupku. Mama juga malaikat yang selalu ada di saat aku sakit,
sedih, susah, dan gembira, ia selalu memberiku kebahagiaan yang tak pernah aku
dapatkan selama akau hidup. Sembilan bulan ia mengandungku, menjagaku, dan
merawatku hingga aku dewasa. Mama ku
oarang yang sangat sabar dalam menghadapi anak-anaknya, meskipun anaknya
berkelakuan kasar terhadapnya ia selalu memafkan setiap perbuatan anaknya
meskipun perbuatan anaknya telah menyakiti hatinya. Mama aku adalah tipe
seorang ibu yang tidak suka berdanda ataupun bergaya seperti ibu-ibu lainnya.
Tetangga yang ada di samping rumah ku selalu berkomentar tentang gaya
penampilannya, tetapi beliau tidak pernah menanggapi omongan mereka. Mama aku
tidak pernah peduli apa kata orang di luar sana tentang dirinya.
Pada suatu hari aku tak sengaja telah
menyakiti hati perempuan yang begitu baik yaitu mama aku, aku telah membuat
beliau mengeluarkan air mata dan sedih tepatnya pada saat aku duduk di bangku
SMA pada tahun 2013. Sore itu begitu tegang ketika beliau memarahiku karena aku
tidak mengikuti perintah beliau, dan yang lebih parahnya aku menjawab omongan
beliau dengan nada kasar. Dan pada saat itu juga air mata beliau jatuh dan muka
beliau langsung pucat karena mendengar dan melihat anak kandungnya mengeluarkan
kata-kata yang tak seharusnya di utarakan kepada beliau. Pada saat aku melihat
muka beliau begitu sedih, aku takut jika terjadi apa-apa pada beliau karena
umur mama aku sudah mencapai 50 tahun. Aku langsung memeluk kaki beliau dan
meminta maaf kepada beliau karena aku telah menyakiti hati beliau. Aku memang
anak yang durhaka dan egois yang selalu menyakiti hati mama, tak pernah
memikirkan perasaan beliau aku selalu memikirkan perasaanku saja. Tetapi
sesakit apapun hatinya sebenci apapun, beliau tetap memafkan aku anaknya yang
sudah banyak salah kepada beliau hanya dengan satu pelukan dan kata maaf yang
begitu luar biasa. Aku sangat bangga dan bersyukur mempunyai seorang Ibu yang
mulia hatinya, dan sabar dalam menjalani cobaan hidup.
Sering
kali aku berfikir ingin memiliki sifat seperti mama yang selalu sabar dan tabah
dalam menjalani hidup.
Sekarang aku sedang merantau dan
menjalani semuanya sendiri. Jauh dari ke-2 orang tua, keluarga dan kerabat.
Akau rindu suasana rumah dimana aku bisa berkumpul bersama orang tuaku, dan
yang paling akau rindu dalah mama. Mama yang selalu memotivasi aku supaya aku
selalu semangat dalam sekolah dan dalam mengejar cita-cita. Mama selalu
berpesan agar aku selalu berdoa dan berusaha agar apa yang aku inginkan dan aku
cita-citakan dapat tercapai.
Seorang ibu sesakit apapun dia, sebenci
apapun dia, dia akan tetap memafkan anaknya. Mama dimana pun mama berada aku
akan selalu merindukan mama, mama segalanya buat aku dan aku bangga memiliki
seorang Ibu yang begitu luar biasa dan penyayang seperti mama. Semoga Tuhan
selalu melindungi mama di sana. Love you Mom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar