Rabu, 12 November 2014

MAMA



    Mama adalah sosok seorang ibu sekaligus sahabat dalam hidupku. Mama juga malaikat yang selalu ada di saat aku sakit, sedih, susah, dan gembira, ia selalu memberiku kebahagiaan yang tak pernah aku dapatkan selama akau hidup. Sembilan bulan ia mengandungku, menjagaku, dan merawatku hingga aku dewasa.  Mama ku oarang yang sangat sabar dalam menghadapi anak-anaknya, meskipun anaknya berkelakuan kasar terhadapnya ia selalu memafkan setiap perbuatan anaknya meskipun perbuatan anaknya telah menyakiti hatinya. Mama aku adalah tipe seorang ibu yang tidak suka berdanda ataupun bergaya seperti ibu-ibu lainnya. Tetangga yang ada di samping rumah ku selalu berkomentar tentang gaya penampilannya, tetapi beliau tidak pernah menanggapi omongan mereka. Mama aku tidak pernah peduli apa kata orang di luar sana tentang dirinya.
   Pada suatu hari aku tak sengaja telah menyakiti hati perempuan yang begitu baik yaitu mama aku, aku telah membuat beliau mengeluarkan air mata dan sedih tepatnya pada saat aku duduk di bangku SMA pada tahun 2013. Sore itu begitu tegang ketika beliau memarahiku karena aku tidak mengikuti perintah beliau, dan yang lebih parahnya aku menjawab omongan beliau dengan nada kasar. Dan pada saat itu juga air mata beliau jatuh dan muka beliau langsung pucat karena mendengar dan melihat anak kandungnya mengeluarkan kata-kata yang tak seharusnya di utarakan kepada beliau. Pada saat aku melihat muka beliau begitu sedih, aku takut jika terjadi apa-apa pada beliau karena umur mama aku sudah mencapai 50 tahun. Aku langsung memeluk kaki beliau dan meminta maaf kepada beliau karena aku telah menyakiti hati beliau. Aku memang anak yang durhaka dan egois yang selalu menyakiti hati mama, tak pernah memikirkan perasaan beliau aku selalu memikirkan perasaanku saja. Tetapi sesakit apapun hatinya sebenci apapun, beliau tetap memafkan aku anaknya yang sudah banyak salah kepada beliau hanya dengan satu pelukan dan kata maaf yang begitu luar biasa. Aku sangat bangga dan bersyukur mempunyai seorang Ibu yang mulia hatinya, dan sabar dalam menjalani cobaan hidup.
Sering kali aku berfikir ingin memiliki sifat seperti mama yang selalu sabar dan tabah dalam menjalani hidup.
   Sekarang aku sedang merantau dan menjalani semuanya sendiri. Jauh dari ke-2 orang tua, keluarga dan kerabat. Akau rindu suasana rumah dimana aku bisa berkumpul bersama orang tuaku, dan yang paling akau rindu dalah mama. Mama yang selalu memotivasi aku supaya aku selalu semangat dalam sekolah dan dalam mengejar cita-cita. Mama selalu berpesan agar aku selalu berdoa dan berusaha agar apa yang aku inginkan dan aku cita-citakan dapat tercapai.
       Seorang ibu sesakit apapun dia, sebenci apapun dia, dia akan tetap memafkan anaknya. Mama dimana pun mama berada aku akan selalu merindukan mama, mama segalanya buat aku dan aku bangga memiliki seorang Ibu yang begitu luar biasa dan penyayang seperti mama. Semoga Tuhan selalu melindungi mama di sana. Love you Mom.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar